D-DAY, PENDARATAN NORMANDIA (6 JUNI 1944), HARI PEMBEBASAN

Tentara AS

Invasi Normandia atau yang sering dikenal sebagai D-Day adalah opersai gabungan terbesar yang pernah dilancarkan oleh Sekutu selama Perang Dunia II berlangsung. Kampanye yang dilancarkan 6 Juni 1944, dengan nama kode Operasi Neptune yang adalah bagian dari Operasi Overlord, merupakan operasi amfibi terbesar dalam sejarah. Armada  gabungan Sekutu yang berkekuatan 7000 kapal perang, dengan 150.000 prajurit, beserta 20.000 pesawat tempur, telah disiapkan dari jauh-jauh hari oleh para Panglima Sekutu, dalam invasinya ke Eropa yang saat itu hampir seluruhnya telah diduduki oleh Nazi Jerman. Jendral AS, Dwight D. Eisenhower ditunjuk sebagai panglima terttinggi Sekutu. Beserta dengan pangglima lainnya, Sir Omar Bradley (UK), dan Field Marshal Inggris Bernard Montgomery.

Semenjak pasukan Sekutu dievakuasi keluar dari Eropa pada tahun 1940, Nazi Jerman berhasil menguasai hampir seluruh wilayah di Eropa bagian barat. Kini Jerman telah berhasil membalaskan dendamnya dalam Perang Dunia Pertama. Hitler bahkan mendirikan Negara Boneka bawahan Jerman di Prancis. Di bawah pimpinan oleh Philippe Petain, seorang Panglima verteran perang Perancis yang sangat berpengaruh pada Perang Dunia Pertama, terutama saat kemenangannya dalam Battle of Verdun. Semenjak ibu kota Paris berada dalam cengkraman Nazi, operasi-operasi perlawanan ke pihak Jerman di wilayah Eropa lama-kelamaan mulai menyusut. Negara Barat seperti Amerika Serikat memang belum memiliki peluang untuk berperang melawan Jerman. Tetapi tindakan Hitler dalam mengambil keputusan untuk menyerang Uni Soviet bisa berpeluang fatal. Hal ini tentunya membuat kekuatan Militer Poros sedikit melemah dan terbuka, karena harus mengalihkan hampir sebagian besar dari pasukan Jerman yang ada di barat dan utara Afrika untuk menuju Front Timur. Persoalan ini semakin menjadi kompleks dan perhatian utama bagi Hitler, karena Amerika Serikat telah memutuskan untuk bergabung dalam aliansi militer Sekutu.

Dalam pertempuran Front Timur, Uni Soviet ternyata berhasil menahan laju invasi Militer Poros karena bantuan dari pihak Sekutu. Seperti keberhasilan intelijen Barat dalam memecahkan sandi komunikasi dari pihak Jerman. Uni Soviet semakin diuntungkan pada pertempuran di Front Timur karena bantuan internal dan suplai amunisi dari pihak Sekutu. Khususnya setelah tahun 1942, karena saat itu, Jerman dan Sekutunya yakni Italia, Austria dan Hungaria mulai mengalami kemunduran. Ini juga merupakan titik balik Jerman bagi Soviet, karena kegagalannya dalam merebut ladang minyak di Baku, Kaukasus, Uni Soviet dan kekalahannya di kota Stalingrad membuat kerugian sangat besar bagi Nazi. 

Baca juga: Penyebab Kekalahan Jerman di Stalingrad

Belum lagi, berbagai kekalahan Wehrmacht (Angkatan Darat Jerman) di Afrika Utara yang membuat militer Jerman terus dipukul mundur. Yaitu setelah kekalahan pasukan rubah gurun dalam pertempuran El-Alamein dan keberhasilan Operation Torch yang sukses mendaratkan pasukan Amerika Serikat dan Britania Raya di wilayah tersebut. Akhirnya, kekuatan militer Poros terbesar di Afrika Utara terus dipukul mundur menuju Tunisia, dan sebagian besar dari mereka akhirnya dikembalikan ke Eropa. Kekalahan Blok Poros di Afrika, tentu membuat Uni Soviet semakin diuntungkan di Front timur. Inilah yang mendasari para pemimpin Sekutu untuk membuka Front baru di barat, jika tidak ingin Eropa berada dalam cengkraman Komunisme. Ini menjadi topik utama para panglima Sekutu barat mengenai dimana invasi akan dilancarkan.


PERSIAPAN SEKUTU SEBELUM D-DAY

Konferensi Teheran yang diselenggarakan pada 1 Desember 1943 ,dihadiri oleh tiga Negara. Presiden Amerika Seikat, Fraklin D. Rosefelt, Perdana Mentri Inggris Winston Churcil, dan Presiden Uni Soviet Joseph Stalin, berkumpul dan membicarakan hal terkait pembebasan Eropa yang saat itu hampir seluruhnya telah berada pada cengkraman Nazi Jerman. Salah satu Putusan besar yang dikelurakan oleh Stalin, yakni agar Sekutunya, AS beserta Inggris untuk segera melaksanakan kampanye militer. Dengan tujuan untuk  mengurangi tekanan bagi Tentara Merah di Front Timur, yang sebelumnya telah bersusah payah menangkis serangan Nazi semenjak Operasi Barbarossa di tahun 1941. Para  Panglima Sekutu membahas apakah invasi akan dilaksanakan di Eropa Barat ataukah di Eropa Selatan. Setelah diskusi panjang, disepakati bahwa invasi akan dilaksanakan pada wilayah pantai Utara Prancis, karena memiliki rute terpendek menuju Berlin. Sekutu awalnya memilih Pas-de-Calais karena secara geografis lebih dekat dengan pelabuhan Dunkirk. tetapi Pas-de-Calais adalah wilayah sasaran yang strategis,  Hitler juga berupaya keras untuk mempertahankannya. Hitler bahkan mengirimkan mengirimkan jendral andalannya, yakni Erwin Rommel, agar mampu mempersiapkan semua pertahanan secara matang, demi menangkis invasi Sekutu di daerah pantai. Selain itu tempat lain yang paling memungkinkan ialah Normandia. Yang mempunya banyak pantai, sehinga dapat mendukung serangan pasukan Sekutu dari arah Laut, karena penjagaan di wilayah normandia juga lebih terbuka dan tidak seketat di wilayah Pas-de-Calais. 


Panglima Sekutu
Eisenhower bersama jajaran para panglima Sekutu
 

Sebelum melakukan pendaratan, Sekutu telah menyiapkan informasi penipuan ke pihak Jerman dengan nama Operasi Fortitude. Yaitu operasi pengecohan yang membuat pihak Nazi yakin bahwa tempat pendaratan Sekutu adalah Pas de Calais. Sebab itu, Pas De Calais adalah tempat yang menjadi prioritas Angkatan Udara Sekutu. Mereka juga telah membuat informasi palsu mengenai (First US Army Group), adalah satuan Divisi palsu yang dipimpin oleh Jenderal George S. Patton. Hingga pada saat D-Day, tentara Nazi pasti tidak mungkin beralih dari posisi mereka di sekitar daerah Pas De Calais, karena  untuk menyambut kedatangan  FUSAG. Semua informasi ini dilakukan mengecoh pihak Nazi. Sekutu melakukan semua ini demi meminimalisir korban saat dilancarkan invasi di Normandia

Di Pelabuhan besar Inggris, Sekutu telah mengembangkan teknologi Pelabuhan buatan, yang dapat digunakan untuk memindahkan pasukan dan mesin tempur dalam jumlah yang banyak sampai adanya pelabuhan yang lebih memadai. Ini dinamakan Pelabuhan Mulberry. Dalam megaproyek ini, Sekutu mengerahkan sebanyak 40.000 orang pekerja. Sekutu telah menyadari bahwa akan sangat beresiko dan kesulitan jika memidahkan secara langsung kendaraan tempur, amunisi dan pasukan dalam jumlah besar pada pantai. Pelabuahan ini terdiri atas bagian blok-blok beton setinggi lima lantai yang bisa dipasang menjadi satu. Blok-blok ini dikaitkan menyebrangi Inggris, dibuat menjadi jembatan pontoon yang memudahkan kapal-kapal untuk merapat dan menurunkan muatannya.

Pada bulan Februari 1944, lebih dari 800.000 Prajurit AS, telah tiba. Berminggu-minggu sebelum D-Day, Sekutu telah memiliki ribuan akses pertahanan Jerman dari udara oleh kelompok perlawanan Prancis secara terperinci. Pada awal juni 1944, ratusan ribu prajurit sekutu telah meninggalkan kamp pelatihan mereka dan menuju ke berbagai titik pelabuhan yang akan menjadi awal petualangan baru. 19 Pelabuhan di pantai selatan Inggris menjadi tempat persinggahan para pahlawan baru yang akan mengguncang daratan Eropa. Kanada dibawah perintah komando kerajaan inggris dan merupakan kekuatan sekutu terbesar ketiga menyediakan 21.000 prajurit. Demi keberhasilan serangan di D-Day, Eisenhower telah memperhitungkan perkiraan cuaca dengan sangat terperinci. Beberapa parameter, terutama kombinasi malam dengan bulan purnama dan kondisi pantai saat fajar untuk pendaratan. Beliau memperkirakan serangan hanya akan dilaksanakan pada tanggal 5,6 atau 7 Juni.


PERSIAPAN NAZI JERMAN

 

Erwin Rommel
Erwin Rommel (NAZI)



Kedatangan Eisenhower (USA) ke London membuat Hitler sedikit khawatir sehingga mendatangkan Jendral andalannya dari Afrika Utara, yang dijuluki si rubah gurun dan tak pernah terkalahkan, yakni Erwin Rommel. Jerman mengetahui bahwa invasi Sekutu Barat bisa datang kapan saja. Agar dapat mengatasi hal ini, sejak tahun 1943, Hitler mengirimkan Erwin Rommel guna mengatur pertahanan di sepanjang pantai-pantai Prancis, untuk melindungi Prancis dan memukul mundur pasukan Sekutu sebelum Sekutu dapat berkuasa. Kedatangan Rommel ke Normandia juga atas permintaan tambahan pasukan oleh Field Marshal Gerd von Runsted yang kala itu manjabat sebagai Komandan Front Barat. Jerman berusaha membangun berbagai pertahanan pantai yang dikenal dengan nama tembok Atlantic. Dimulai semenjak 23 Maret 1942, pembangunan Tembok Atlantik yang sudah derencanakan oleh Hitler. Panjangnya  sejauh 4000 Mil dari Norwegia Utara sampai ke Perbatasan Spanyol. Dalam proyek besar ini, Hitler merekrut banyak sekali pekerja yang diantaranya ialah tawanan perang Nazi dan Orang-orang Yahudi. Tembok Atlantik dipersiapkan sebaik mungkin oleh Hitler demi menangkis Invasi Sekutu Barat yang sudah Pasti akan datang. Sumberdaya Jerman yang masih terbatas sehingga membuat banyak pekerjaan yang belum dapat terselesaikan, hingga sampai 1944 masih banyak pekerjaan yang belum bisa dituntaskan. Megaproyek tembok Atlantic Jerman yang disebut-sebut tidak mungkin ditembus oleh Sekutu, hanyalah sebuah poster propaganda Nazi.

Tetapi, di bawah kepemimpinan Erwin Rommel, pertahanan di sepanjang pantai Prancis mulai meningkat secara signifikan. Selama menjabat sebagai Komandan Front Afrika Utara, Rommel menyadari betapa kuatnya Angkatan Udara Sekutu. Dan jika jika Jerman ingin menggagalkan invasi sekutu, satu-satunya cara adalah mengalahkan mereka saat masih berada di pantai. Saat berapa kali berkunjung dan melihat kenyataan pertahanan pada pantai, Rommel merasa perlu untuk dilakukan renovasi yang besar sesuai dengan arahannya. Rommel berpikir, bahwa bunker-bunker pertahanan yang ada di pantai harus mampu untuk bertahan dari serangan rudal kapal perang dan Angkatan Udara Sekutu yang pasti menyerang lebih awal, sebelum datangnya serangan utama. Oleh sebab itu, besi baja yang digunakan untuk membuat tank dan kendaraan lapis baja sebagian dialihkan untuk memperkuat pertahanan bunker pantai. bunker senapan mesin diperkuat dengan besi baja, senjata anti tank dan juga artileri, hingga memperbanyak jumlah Ranjau yang di pantai. Jerman juga membangun berbagai rintangan bagi kapal Sekutu, berupa batang kayu yang ditanam, dengan ranjau di ujungnya yang akan meledak jika bersentuhan dengan dasar kapal. Rommel juga memasang penghadang untuk tank dan Semua kendaraan tempur Sekutu. Dari pengalamannya bertempur di Front Afrika dan analisa dari invasi di Sisilia, Italia, Rommel mengetahui bahwa serangan sekutu akan disertai dengan penerjunan pasukan payung di belakang garis pertahanan pantai. Rommel akhirnya membangun pertahanan anti pasukan payung yang berbentuk tombak kayu berkawat, dan dikenal dengan nama Asparagus Rommel.

Faktor terpenting pertahanan Nazi di Prancis ialah pasukan Panzer cadangan dari Jerman, yang terdiri dari sembilan divisi Panzer dengan kekuatan 1400 tank dan kendaraan lapis baja. Namun masalah terbesar pertahanan Jerman yang akhirnya menjadi penybab kekalahan mereka di Fron Barat ialah perbedaan pendapat, dimana konflik otoritas para Perwira seringkali ditemui. Di barat, Hitler membagi kepemimpinan Normaidia kepada Jendral Erwin Romell dan Jendral Von Runsted. Romell berpendapat untuk memasang pertahanan di sepanjang pantai yang menjadi tempat pendaratan Sekutu. Tetapi permintaan ini ditolak, sehingga pertahanan di sepanjang pesisir pantai sedikit lemah. Runsted ingin memasang pertahanan di bagian pedalaman, karena beranggapan bahwa Nazi pasti lebih uggul jika dalam pertempuran darat. Rommel tentu menyanggahnya. Ia berpendapat bahwa, menempatkan Divisi Cadangan pada posisi seperti itu membuatnya menjadi sasaran empuk Angkatan Udara Sekutu terlebih saat itu Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) tidak sekuat sebelumnya. Saat  masalah ini dibawa ke Hitler, ia mengambil keputusan yang lebih fatal dengan hanya menyerahkan tiga divisi Panzer kepada Rommel dan sisanya ditempatkan disekitar Paris dibawah komandonya langsung. Akhirnya pada saat D-Day, Rommel hanya bisa menempatkan satu divisi Panzer di Normandia.


TOKOH PEMIMPIN :


PIHAK YANG BERHADAPAN SAAT D-DAY :

  • Sekutu : 
    • Amerika Serikat
    • Kanada 
    • Britania Raya 
    • Pasukan Kemerdekaan Prancis, Perkiraan  150.000 pasukan
  • Blok Poros
    • Nazi Jerman, Perkiraan 60.000 pasukan


HARI YANG PANJANG

Pada malam 4 juni 1944, Jendral Eisenhower mengambil keputusan yang akan mengubah dunia. Armada terbesar sekutu akan berlayar pada tanggal 6 Juni. Pada 5 Juni, pesawat sekutu mulai mulai menyerang Prancis bagian utara dan barat untuk mengecoh dan menghambat barisan belakang Jerman agar tidak sampai ke Normandia.  Angkatan Udara Sekutu membombardir daratan Prancis selama hampir tiga hari penuh dan menewaskan hampir 400.000 jiwa. Serangan ini meyebabkan diskusi panas antara Eisenhower dan Churchill,  karena menyebabkan banyak warga sipil Prancis yang telah kehilangan nyawanya. Sore hari tanggal 5 Juni, Eisenhower berada di lapangan terbang Greenham Common untuk mengunjungi Divisi Lintas Udara-101 dan 82-AS, demi memberikan semangat bagi para prajuritnya sebelum terbang ke medan tempur, karena merekalah yang pertama menginjakan kaki di daratan Prancis. Tujuan pasukan terjun payung adalah untuk mencegah Jerman untuk melakukan serangan balik dan menetralisir sisi pendaratan pada laut untuk membantu laju gerak marinir dari pantai. Divisi yang mengemban tugas ini yakni Resimen Lintas Udara ke-82 dan ke-101 AS bertanggung jawab melindungi pantai barat, sedangkan Resimen Lintas Udara ke-6 Inggris ditugaskan ke pantai bagian timur.

 

Kompi E, Infanteri ke-16 US Army
Kompi E, Infanteri ke-16 US Army, mendarat di Omaha

Selama malam 5 hingga 6 Juni, pertahanan bagian belakang pantai telah di bom pesawat Sekutu. Artileri Angkatan Laut mulai menembak sejauh 72 km dari lepas pantai saat fajar, demi menghancurkan bunker-bunker Jerman. Inggris dan Kanada mengambil sisi kanan pantai, mereka ditugaskan di tiga pantai yang diberi kode nama SWORD, JUNO, dan GOLD yang terletak di antara Ouisterham dan Arromanches. Sedangkan AS memilih sayap kiri pantai dan dibagi menjadi dua dengan nama kode UTAH dan OMAHA. Setelah menguasai pantai,  Ingris harus segera mencapai daerah Caen yang berjarak tidak terlalu jauh dari bibir pantai karena kota ini merupakan pusat komunikasi penting Jerman dalam mengirimkan bala bantuan.  Sedangkan, pasukan AS yang berada di sayap kiri pantai harus segera merebut daerah Cherbourg.


LIMA SEKTOR PANTAI

Lima Sektor Pantai
Peta Lima Sektor Pantai


Pantai Omaha

Pantai Omaha merupaka tujuan pertama pasukan AS, Resimen Infanteri pertama dan 29 AS dihadapkan dengan Resimen Infanteri ke-352 milik Nazi. Mereka harus segera membangun tempat berpijak dan kemudian bergabung dengan prajurit AS lainnya yang berada di pantai Utah, sebelum menuju ke daerah Cherbourg bersama. Kurang akuratnya hantaman bom Angkatan Udara Sekutu yang menyebabkan banyak prajurit AS yang kehilangan nyawa ketika masih berada di bibir pantai. Mereka disambut oleh pertahanan artileri Jerman yang masih utuh. Arus pantai yang kuat sehingga menyapu kapal pendarat keluar dari jalur. Banyak kendaraan tempur  yang hancur sebelum sampai ke pantai karena dihujani oleh senjata anti tank Jerman. 27 diantaranya adalah tank Sherman DD. Di barat pantai Omaha, tank DD (Donald Duck) sebagian besar yang hancur oleh pertahanan artileri Jerman. Banyak prajurit yang tenggelam karena membawa peralatan yang berat. Laut menjadi merah, dan pantai Omaha kala itu disebut sebagai “Omaha Berdarah”. Pada awal pendaratan, korban di pantai Omaha tercatat sebanyak  2.400 orang yang gugur dan terluka.

Pukul 09.45 Eisenhower berbicra kepada dunia melalui BBC. “Saya menyerukan kepada semua orang yang mencintai kebebasan untuk berdiri bersama kami sekarang. Pertahankan iman anda teguh, tangan kita teguh, bersama-sama kita akan mencapai kemenangan”. Untungnya, tidak semua sektor di sepanjang pantai sama dengan Omaha, ini dikarenakan Jerman telah tertipu oleh informasi palsu Sekutu, dan masih percya bahwa serangan akan datang di wilayah Calais. Tembok Atlantik yang tidak dapat ditembus mulai runtuh, bgitu pun dengan pertahanan anti pesawat Jerman yang sudah dikuasai. Angkatan Udara sekutu pada hari itu menerbangkan 10.000 serangan mendadak. Tidak hanya pertahanan pantai, tetapi udara juga menjadi targek mereka dengan tujuan agar pesawat musuh tidak dapat lagi beroperasi. Pusat komunikasi, jembatan, rel kereta api dan semuanya dihancurkan secara sistematis.Opersi gabungan pasukan Sekutu membuat pasukan Jerman yang dipanggil dari Brittany dan selatan sungai Loire mengalami kesulitan untuk maju. Rommel yang sejak awal ingin menempatkan anak buahnya di dekat pantai untuk melawan invasi terbukti benar.


Pantai Utah

Panati Utah merupakan sektor pendratan dengan korban jiwa paling kecil, jika dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya. Divisi Infanteri ke-4  AS mendarat sdikit ke  tenggara,  karena perahu pendarat yang sedikit tersapu oleh ombak. Mereka berhadapan dengan Resimen 709 Jerman yang tidak terlalu kuat. Mereka dengan mudahnya menerobos pertahanan Jerman,  karena bantuan pasukan lintas udara ke-502 dan 506 AS. Pada hari itu, mereka juga lebih cepat bisa menyisir ke dalam.


Pantai Sword

Invasi pantai Sword dimualai saat pukul 03.00 dini hari. Serangan dimulai dengan pemboman pesawat tempur Sekutu ke pertahanan pantai Jerman. Setelah itu, Serangan dilanjutkan oleh artileri laut. Pukul 07.30, Satuan  Divisi tank Sherman DD, dan Resimen Infanteri ke-8 Inggris berhasil sampai ke pantai. Sedangkan, Divisi Infanteri ke-3 Inggris sedang menuju Sword dengan misi menetralisir pertahanan di Ouisterham dan nantinya ingin mengambil alih Caen.  Dalam pendaratan di Sword, mereka tidak sepenuhnya disambut oleh amunisi Jerman yang berkekuatan besar, sehinggga korban jiwa yang berjatuhan tidak begitu banyak seperti di Omaha. Tercatat korban diantaranya sebanyak 600 orang yang tewas dan terluka. Kebanyakan dari mereka berusia sekitar 20 tahun. Infanteri Britania Raya berhasil maju dan menyisir sejauh delapan kilometer pada hari itu, tetapi belum mampu menguasai daerah Caen yang adalah target utama mereka.


Pantai Juno

Beberapa mil jauh dari sword, Pantai Juno merupakan tempat mendaratnya pasukan Kanada. Misi mereka adalah merebut bandara Caen. Divisi Infanteri Kanada dihadapkan pada 11 meriam artileri 155 mm, 9 meriam artileri 75 mm, dan juga pertahanan patai yang padat juga sulit untuk ditembus. setengah dari pasukan yang pertama mendarat, tewas dalam serangan ini. Tercatat, pantai Juno menelan korban ke-2 terbanyak  setelah sektor Omaha yang berada di urutan pertama.


Pantai Gold

Tercatat, pantai Gold juga memakan korban yang banyak, dan tank amfibi Sherman DD harus ditunda kedatangannya. Pasukan Jerman juga sudah membentengi salah satu desa yang berada dekat dengan sektor pantai. Tetapi Resimen Infanteri ke-50 Inggris mampu menembus pertahanan yang ada. Korban jiwa di Pantai Gold diperkirakan sebanyak 1000 jiwa. Korban dari pihak Jerman belum diketahui pasti jumlahnya.


SETELAH D-DAY

Pendaratan Normandia
Pendaratan Sekutu

Pada akhir D-Day, Sekutu telah mengamankan ke-lima sektor pantai tersebut dan berhasil memindahkan 2 pelabuhan buatan yang diberi nama Pelabuhan Mulberry. Diderek melewati  Inggris. kedua pelabuhan ini  akhirnya selesai dirakit tiga hari kemudian. Satu dirakit di Arromanches oleh pasukan Inggris, dan satunya dirakit di Pantai Omaha oleh pasukan AS. beberapa hari kemudian, Britania Raya telah mendatangkan 314.547 pasukaan, 54.000 mobil tempur, 102.000 ton amunisi dengan persediaan. Sementara pihak AS sudah mendatangkan 314.504 pasukannya, 41.000 mobil tempur, dan 116.000 ton amunisi beserta persediaan.


Cherbourg dan Caen

Pasukan AS ditugaskan untuk merebut daerah Cherbourg yang berada di sebelah barat daerah invasi. Setelah beberapa hari pertempuran, akhirnya daerah Cherbourg dapat direbut pada 26 Juni 1944. Sejak D-Day sampai akhir Juni, pihak Amerika telah kehilangan 22.000 prajurit mereka. Setelah Cherbourg jatuh ke tangan sekutu, Hitler memutuskan untuk secara pribadi mengawasi angkatan darat Jerman di Front Barat. Dia menyingkirkan Von Rundstedt, yang menyarankan untuk gencatan senjata, dan menggantikannya dengan Field Marshal Von Kluge yang lebih patuh dengannya. Rommel kecewa dengan keputusan Hitler, bahwa yang dia lakukan saat ini hanya dapat menunda bencana bagi Nazi. Terlepas dari itu, Eisenhower juga khawatir dengan situasi yang ada. Memang betul, AS telah merebut Cherbourg. Tetapi Inggris dibawah komando Montgomery belum dapat merebut daerah Caen. Selain itu, di bagian pedalaman, Jerman lebih memiliki keunggulan ruang dan kemungkinan panggilan bala bantuan. Sedangkan, Sekutu masih tetap terkurung di sepanjang daerah pinggiran pantai. Keuntungan besar bagi Jerman dalam pertempuran, karena banyak pemuda Amerika yang belum siap dalam pertempuran ini. Serangan mereka berhasil dipukul mundur oleh Batalion Jerman. Dengan AS yang sedang kesulitan, dan Inggris yang belum mampu merebut Caen, akhirnya Montgomery mengambil keputusan besar. Dia meminta bantuan Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force). Lebih dari 2.500 ton bom telah dijatuhkan di kota. Setelah dua hari pertempuran sengit, akhirnya 115.000 tentara Inggris bisa memasuki bagian timur kota, yang sekarang tiga perempat bagiannya telah hancur. Pada 13 Juli, Montgomery tiba di kota. Dia membutuhkan waktu sebulan untuk merebut hanya sebagian dari Caen. 21 Juli 1944, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill mendarat di Prancis. Dia ingin memeriksa secara langsung operasi yang sedang berada di Caen. Sepuluh hari setelah merebut kota itu, Inggris juga belum mampu menembus garis pertahanan Jerman dan kedatangan Churchill tidak dapat merubah situasi yang ada.

Eisenhower yang mengharapkan terobosan di daerah ini, gagal total, karena besarnya sarana yang dikerahkan. Eisenhower mempercayai Jendarl bintang tiga Omar Bradley yang telah mengatur pendaratan di Omaha dan Utah, sebelum merebut Cherbourg. Bradley beranggapan Amerika bisa menembus barisan musuh di Cotentin. Dengan nama sandi “Operasi Kobra”. Untuk membantu anak buahnya keluar dari Villers Bocage, Bradley telah merencanakan serangan udara presisi pada pada garis depan pertahanan Jerman. Setelah serangan dilakukan, pasukannya secara bersamaan maju ke Brittany, Seine dan Loire. Pada 25 Juli, pengebom Sekutu menyerang jalan antara Saint-lo dan Periers, dimana kedua pasukan berhadapan. Divisi lapis baja Jendral Lehr yang terkenal dan Divisi kedua Field Marshal Rommel dihancurkan. Pasukan Amerika akhirnya bisa melakukan serangan besar. Bahkan sebelum akhir bulan Juli, Divisi lapis baja AS telah mencapai Coutances, Avraches dan Granville yang menandakan jatuhnya Caen ke tangan Sekutu. Pada awal Agustus, Divisi lapis baja Prancis ke-2 mendarat di pantai Utah yang dipimpin Jendral Leclerc. Divisinya digabungkan dengan Angkatan Darat ke-3 Amerika Serikat bersama dengannya. Di bawah instruksi dari Eisenhower, Jendral Omar Bradley dan Jendral Montgomery, selaku Field Marshal Inggris telah setuju untuk menyerahkan pertempura terakhir kepada Amerika. Antara 5 hingga 6 ribu orang Jerman yang terbunuh. Butuh beberapa hari Untuk mengefakuasi 30 hingga 40 ribu tawanan perang dari Falaise. Dengan memenangkan pertempuran Falaise dan para tawanan yang telah dikirim, Eisenhower sekarang telah mencapai dua batas geografis yang ditetapkan dalam Operasi Overlord. Sekarang dia ingin melanjutkan ke langkah berikutnya, menuju Jerman. 


AKHIR INVASI

Data resmi dari beberapa sumber mencatat, invasi Normandia berakhir saat dimulainya Operasi Kobra, yakni pada  25 Juli, dan akhirnya ditetapkan sebagai akhir dari Operasi Overlord yang dimulai sejak 6 Juni (D-Day). Pada hari pertama invasi, Sekutu berhasil mendaratkan lebih dari 150.000 prajurut. Pihak Amerika Serikat berhasil lebih cepat untuk mencapai target mereka dalam keberhasilan Operasi Kobra. Invasi ini juga memutus hubungan antara Jerman dengan pelabuhan Atlantic di Prancis dan mengakhiri pertempuran kapal selam u-boat Jerman di samudra Atlantic. Jatuhnya wilayah ini di tangan Sekutu membuat Jerman kehilangan sistem Radar peringatan milik Luftwaffe yang membuat Angkatan Udara Sekutu lebih mudah membombardir berbagai pertahanan Jerman dan mendukung gerak laju dari pasukannya. 

Hingga saat 25 Juli, tercatat  812.000 pasukan AS beserta 640.000 pasukan dari Britania telah menginjakan kaki di  daratan Normandia. Pada 23 Juli, korban dari pihak Jerman berjumlah 116.863 orang, sementara jumlah tentara pengganti yang tiba hanya sebanyak 10.078. Korban jiwa dari pihak AS sebanyak 29.000 yang tewas dan 106.000 lainnya hilang atau terluka. Britania Raya terdapat sebanyak 11.000 yang gugur dan 54.000 hilang atau terluka. Kanada kehilangan sebanyak 5.000 tentara yang gugur dan 13.000 lainnya terluka atau hilang. Sedangkan dari Prancis sendiri, tercatat sebanyak 12.000 warga sipil mereka yang terluka atau hilang akibat dampak perang. Wikipedia Ensiklopedia Bebas mencatat total korban pihak Sekutu sebanyak 45.000 jiwa dan 173.000 lainnya terluka atau hilang. Sedangkan dari kubu Blok Poros, kehilangan sebanyak 200.000 yang gugur, terluka atau hilang, sedangkan 200.000 lainnya tertangkap dan menjadi tawanan. Jendral Dwight D. Eisenhower (AS), yang kala itu menjabat sebagai tertinggi panglima Sekutu akhirnya sukses dalam menjalankan invasi ini, dan sekaligus telah membuka Front baru di Eropa. 


Sumber :



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SURABAYA 10 NOVEMBER 1945, HARI PAHLAWAN NASIONAL

KEKALAHAN MACAN METAL NAZI, BATTLE OF KURSK (5 JULI - 25 AGUSTUS 1943), PERTEMPURAN TANK TERBESAR