KEKALAHAN MACAN METAL NAZI, BATTLE OF KURSK (5 JULI - 25 AGUSTUS 1943), PERTEMPURAN TANK TERBESAR


Pertempuran Kursk


Oleh : Rey Tuames

Perang dunia ke-2 merupakan konflik global terbesar dalam sejarah, yang berkecamuk dari tahun 1939 hingga berakhir pada 1945. Konflik besar ini timbul dan disebabkan dari berbagai Negara yang berlomba dalam memperluas daerah kekuasaan dan menyebarkan ajaran ideologinya ke daerah jajahan masing-masing. Dampak dari revolusi industri yang berkembang cukup signifikan saat itu, menjadi salah satu alansan utama dari konflik besar ini. Industri pabrik yang berkembang dengan begitu cepat tentu berdampak pada ketidak tersediaan sumberdaya, jika hal ini tidak dikelolah secara bijak. Sehingga demi menjaga perputaran ekonomi agar tetap stabil dan tidak jatuh, yakni dengan melancarkan invasi ke daerah yang memiliki sumber daya melimpah untuk menjarah daerah tersebut. Selain dari revolusi industri, penyebab utama dari konflik yang meluas ini karena ambisi kuat dan rasa gengsi dari para pemimpin negara yang ingin menaikkan pamor mereka tanpa peduli akan rasa kemanusiaan, sehingga menyebabkan jutaan umat manusia kehilangan nyawa mereka secara cuma-cuma akibat dari perang yang berkecamuk.

Kali ini mimin membahas mengenai pertempuran Kursk yang tejadi pada Musim panas Juli 1943, dimana duel tank terbesar antara Macan Baja Nazi (Tank Tiger),  melawan T-34 milik Soviet yang terjadi di seputaran area Kursk, Barat daya dari Uni Soviet atau yang sekarang dikenal Rusia. Pertempuran ini sekaligus menjadi duel tank terbesar dalam sejarah perang. 

Dua tahun setelah menginvasi USSR dalam Operasi Barbarosa di tahun 1941, Wehrmacht telah menuai banyak kemenangan. Negara-Negara barat seperti Prancis, Polandia dan Belanda yang sepenuhnya telah jatuh ke tangan sang Fuhrer. Tetapi, sebelumnya mimin telah membahas tentang kekalahan Wehrmacht di Stalingrad, yang merupakan kergian besar bagi Jerman dan juga mengancam posisi mereka sepanjang Front Timur Perang Dunia II. 

Baca juga artikel: Awal dari Jatuhnya Nazi

Pembebasan daerah Kursk, Rostof, dan Kharkiv oleh Tentara Merah pada bulan Februari 1943 tentu membuat tekanan bagi Nazi, sehingga Ini sekaligus menjadi waktu yang tepat untuk melancarkan serangan demi mendapatkan kembali harapan yang sudah lama hilang dan juga mengembalikan moral pasukannya. 



PENUNDAAN SERANGAN YANG BERDAMPAK FATAL

Erich Von Manstein
Erich Von Manstein (NAZI)



Februari 1943, Field Marshal Erich Von Manstein mendapatkan persetujuan dari Hitler untuk melancarkan serangan balasan di Front Selatan seputaran area Kursk. Kemudian Pada 21 Februari, Divisi Pannzer ke-4 memulai serangan di Kharkiv dan Belgorod dan akhirnya berhasil direbut kembali. Tentara Merah akhirnya dipukul mundur dan kembali ke Kursk. Segera setelah itu, invasi harus terhenti karena musim semi dan lumpur demi pencegahan Rasputitsa, yaitu periode lumpur basah selama berminggu-minggu yang tidak bisa mengering sehingga menyebabkan kendaraan lapis baja tidak mampu beroperasi.

Maret 1943, Manstein memberikan ide kepada para periwa militer Nazi untuk melakukan Serangan di area Kursk demi membalas kekalahan mereka di Stalingrad. Meski Stalingrad disebut sebagai titik balik Eropa, tetapi Manstein meyakini bahwa, ini merupakan waktu yang tepat untuk mengembalikan moral pasukannya. Dia percaya, pasukannya masih memiliki moral yang cukup untuk membalas kekalahan mereka di Stalingrad. Rencana Manstein adalah membuat serangan Blitzkrieg dan Pincer Movement, dengan dibagi menjadi dua sayap kiri dan kanan yang akan bertemu di Kota Kursk. Agar serangan ini sukses, maka Manstein harus menyerang segera mungkin. Hitler yang sebelumnya telah mengizinkan Manstein untuk melaksanakan serangan tersebut, tetapi harus menunggu sebuah senjata yang baginya akan membuat Soviet tidak mampu berbuat banyak dalam pertempuran dan memberikan keunggulan besar bagi Nazi. Tank buatan Jerman yang bernama Tank Tiger, dengan meriam 8.83 cm KWK-36. Tank ini pertama kali dipakai pada Agustus 1942, dan merupakan tank yang paling mematikan pada masa itu. Keunggulan tank ini adalah dapat menembak sasaran dari jarak yang sangat jauh jika dibandingkan dengan tank lain. Tetapi, Tank tiger adalah tank berat dan membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam produksi berskala besar. sehingga dengan terpaksa Manstein harus menuruti keinginan sang Furher dan menunggu agar Tank Tiger selesai diproduksi.

Penundaan ini tentunya fatal bagi rencana Manstein, karena menghilangkan elemen kejutan dalam menggempur Soviet. Persiapan Nazi dalam memproduksi 2.700 tank dan 2.500 pesawat tempur membutuhkan waktu yang tidak singkat. Situasi seperti ini dimanfaatkan oleh Soviet karena ada informasi yang telah bocor ke intelejen mereka dan segera membangun banteng pertahanan sepanjang garis depan area Kursk dengan lebih maksimal. Marsekal Zhukof tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan langsung membangun parit-parit besar di sepanjang area pertempuran agar tank-tank Jerman tidak dapat maju karena jatuh dan terperangkap. Zhukof juga memasang ranjau anti tank yang dapat menghalau Tank Tiger dengan sangat efektif. Ranjau anti tank buatan Soviet TM-46, merupakan rintangan besar bagi Jerman.

15 April, Hitler memerintahkan Operasi Citadel (Jerman :Unternehmen Zitadelle), dan ditargetkan untuk mengepung lima divsi Tentara Merah yang berada di area Kursk dari utara dan selatan. Jenderal Walter Model beserta Divisi ke-9 akan menyerang dari Utara, yang terhubung dengan Jenderal Hermann Hoth dengan Divisi Panzer ke-4, dan Jenderal Werner Kempf yang memimpin  Detasemen  Kempf dari arah Selatan. Ribuan pasukan, tank, amunisi, dan pesawat terbang mulai membentang di sepanjang area Kursk. Divisi-divisi ini seharusnya bertemu di Timur Kursk dengan tujuan mengepung barikade Tentara Merah di Kursk, tetapi ada perbedaan pendapat yang signifikan dari para perwira militer tentang potensi dari operasi ini. Beberapa mengusulkan untuk menarik mundur pasukan dan mempersiapkan strategi bertahan demi menangkis serangan Soviet, lalu menunggu kesempatan demi mencari titik lemah dari Front pertahanan Soviet dalam serangan balasan. Perwira lain mengidikasikan jika Operasi Citadel akan dilanjutkan, berarti harus segera dilaksanakan secepatnya, karena ada informasi bahwa Soviet sedang aktif membangun pertahanan di sekitar area Kursk. Jenderal Heinz Guderian, ahli perang lapis baja Jerman mengatakan kepada Hitler bahwa tidaklah penting untuk menyerang Kursk, tetapi keputusan sang Furher sudah bulat dan tetap akan menyerang Kursk saat tanggal yankg telah ditentukan.

Hitler merencanakan untuk menyerang pada bulan Mei, tetapi harus ditunda sampai kedatangan tank yang baru ke garis depan. Akhirnya serangan baru bisa dilancarkan dua bulan kemudian. Badan Intelijen Soviet memiliki indikasi bahwa, Nazi sedang mempersiapkan sebuah serangan besar. Oleh karena itu,  Zhukof membujuk Stalin untuk memberi ruang kepada Angkatan Darat Jerman menyerang dahulu, sehingga dapat mengetahui momen yang pasti untuk melakukan serangan balik.

Di Front Voronezh, kubu USSR, di bawah komando Jendral Nikolai Vatutin, mereka ditugaskan untuk mempertahankan bagian selatan Kursk. sedangkan bagian Utara Kursk yang adalah Front tengah,  di bawah pimpinan Jendral Konstantin Rokossovski. Selain itu, ada juga Front Steppe di bawah perintah Jenderal Ivan Konef. Dalam persiapan untuk menahan seranagan Jerman, Soviet menggunakakn taktik Partisan di garis belakang pertahanan Jerman demi mengganggu persediaan dan komunikasi tentara Nazi. Cara ini terbukti berhasil karena mampu menghancurkan 298 lokomotif, 1.222 gerbong kerta api, dan 44 jembatan yang akhirnya berhasil menunda serangan Jerman. 


PIHAK YANG BERHADAPAN
  • Erich Von Manstein, Jerman secara keseluruhan memiliki :
    1. 780.000 Prajurit
    2. 3000 Tank
    3. 10.000 Artileri
    4. 2000 Pesawat Tempur
  • Georgy Zhukof, Tentara Merah mempunyai :
    • 2.000.000 Prajurit
    • 5000 Tank
    • 25.000 Artileri
    • 3000 Pesawat tempur

Bagian Selatan Kursk

Tank Tiger (NAZI)
Tank Tiger (NAZI)


Serangan Jerman dalam Operasi Citadel baru dimulai 4 Juli 1943, saat Nazi mulai menggempur bagian Selatan Kursk dan terus menembus garis depan pertahanan Soviet. Kemudian diikuti oleh serangan Panzer, oleh Divisi Panzer Grenadier Grossdeutschland yang berhasil merebut Desa Butovo dan Grestovka tetapi memiliki kerugain yang besar karena perlawanan sengit dari Soviet dan ladang ranjau. 36 Tank Panzer  dikerahkan serentak di sebelah kiri. Divisi Grossdeutschland berhasil mencapai Mikhailovka. Di sebelah timur, Korps Panzer SS ke-2 berhasil maju sampai garis pertahanan pertama, tetapi perlawanan dari Tentara Merah dan ketidakmampuan Divisi SS ke-3 untuk maju bersama dengan sisa dari Korps Panzer SS ke-2 membuat Jerman tidak mampu menembus garis pertahanan kedua Soviet.

Army Detasemen Kempf berhasil melewati Sungai Donetsk dan maju hingga 10 kilometer. Tetapi aksi tentara Nazi tetap harus gagal dan belum ada hasil yang maksimal karena perlawanan Soviet, Konstruksi pertahanan dan medan yang sulit, membuat Jerman gagal untuk menembus barisan kedua pertahanan Soviet.


Bagian Utara Kursk

T-34
T-34 (USSR)


Beralih ke Utara, Korps Panzer ke-47 melancarkan serangan pada 5 Juli. Tentara Merah Divisi ke-15 berhasil memperlambat gerak laju pasukan Jerman. Informasi dari tawanan perang yang diinterogasi meyakinkan pihak Jerman bahwa ada bagian yang lemah dari pertahanan Soviet. Tank Tiger Jerman dikirim ke sana dan berhadapan dengan 90 Tank (T-34) milik Soviet. Setelah 3 jam pertempuran, Soviet kehilangana 40 tank, sementara Jerman hanya kehilangan 7 tank mereka. Tetapi Soviet mampu memanfaatkan waktu yang terbuang untuk menutup kembali bagian yang lemah dari pertahanan mereka. Perlawanan yang sengit dari Tentara Merah membuat Jerman hanya mampu maju sampai 10 kilometer. 

Tanggal 6 Juli, Korps Tank ke-16 Soviet melakukan serangan balasan, dan dihadapkan dengan Batalion Tank Berat ke-505 milik Wehrmacht. Soviet harus mundur setelah kehilangan 69 tank mereka. Dan pada hari itu juga Jerman mencoba menghancurkan pertahanan Soviet di Okhlovatka dan Ponyiri, Tetapi Tentara Merah masih mampu bertahan. Setelah tiga hari berikutnya, Jerman melancarkan serangan presisi tinggi dan akhirnya pada 10 Juli, Jerman mampu menguasai hampir seluruh Ponyiri tetapi belum mampu merebut Okhlovatka. 

Soviet saat itu telah menderita kerugian yang besar dalam upaya menghentikan laju pasukan Jerman. Sebagai konsekuensi,  Soviet mengirim pasukan cadangan mereka yang ada di Front Steppe dari bagian Selatan Kursk demi memperkuat pertahanan melawan Korps Panzer ke-48 Jerman.

Sementara di Selatan, Pasukan Penjaga ke-5 dan ke-2 Sovet beserta dengan korps Tank ke-2 dan ke-10 milik Soviet yang di bawah komando Jenderal Vatutin, diperintahkan  untuk bergerak sejauh 40 kilometer menuju Korocha, bagian tenggara dari Prokhorvka untuk menghadapi Korps SS Panzer ke-2 pada 8 Juli. Serangan balasan Soviet yang gagal karena koordinasi yang buruk, 50 tank Soviet dihancurkan oleh Luftwaffe, yang merupakan pertama kalinya dalam sejarah ketika seluruh formasi tank yang dihancurkan oleh serangan udara.  Pada 11 Juli, Pasukan  Detasemen Kempf berhasil menerobos sedangkan Korps Panzer SS ke-2 berhasil bergerak menuju Prokhorovka. Semua keberhasilan Jerman berpotensi mampu mengepung Pasukan Soviet yang melindungi Kursk.
 
Total dalam serangan gelombang pertama, Jerman mengerahkan 1900 Tank Tiger mereka dari 17 Divisi Panzer. Di utara Kursk, Soviet mampu menahan Jerman, namun kekuatan besar Manstein berada di selatan. Soviet mampu memberikan perlawanan yang sengit di selatan, tetapi Wehrmacht mampu mendorong mereka sampai di satu kota yang berada di bagian tenggara Kursk, bernama Prokhorovka. Pertempuran Kursk menjadi terkenal karena melibatkan total 3.600 Tank T-34 (USSR) dan 2.700 Tank Tiger (Nazi), tetapi di Prokhorovka-lah yang terjadi duel tank terbesar yang pernah ada hingga sekarang. 


Pertempuran Prokhorovka

Tentara Merah
Tentara Merah (USSR)

Dalam pertempuran Prokhorovka, Jerman  memiliki 294 tank, sedangkan 616 tank dibagi melawan Tentara Merah. Pada 12 Juli, sekitar 500 tank dari 5 Divsi Tank Soviet mulai menyerang Korps II-SS Panzer-Jerman. 430 dari mereka berada di garis pertama, sedangkan 70 lainnya di garis kedua. Soviet menyerang Divsi Liebstandarte dari Angkatan Darat Jerman. Resimen SS-Panzer 1 dikirim untuk membantu. Mereka menghadapi Brigade Tank ke-31 dan ke-32 dari Korps Tank ke-29 Soviet. Selama 3 jam pertempuran, Resimen Panzer SS 1 melaporkan sebanyak 62 tank Soviet yang hancur atas serangan ini. Tetapi pada sore hari, Brigade Tank ke-31 dan ke-53 Soviet mampu memukul mundur Batalyon Pengintai SS-Panzer Ke-1 sampai ke daerah pertanian Komsomolets yang berpotensi membuat jalur komunikasi Leibstandarte pada seluruh operasi ini dalam bahaya besar. 4 Tank Tiger Jerman  berhadapan dengan Brigade tank ke-181 Soviet dalam upaya untuk mempertahankan sayap kiri Leibstandarte. Mereka akhirnya menang atas Soviet dan membuat kerugian yang besar bagi pihak musuh. Setelah itu, Brigade Tank ke-170 Soviet menyerang Resimen SS-Panzer Pertama yang sebelumnya telah bertempur dengan Brigade Tank ke-31 dan ke-32. Meski kehilangan 30 tank, mereka berhasil menghadang Resimen SS-Pnzer ke-1 sampai kembali ke posisi Batalyon Pengintai SS-Panzer ke-1 yang terlebih dahulu telah dipukul mundur. Segera setelahnya, Brigade Tank Soviet ke-170 dan 181 berhasil mengalahkan Resimen SS-Panzer ke-1, tetapi keadaan kemudia berbalik setelah bantuan Divisi SS-Leibstandarte ke-1.

Pada akhir hari itu, seluruh Divisi Tank Jerman menarik kembali pasukan mereka karena gempuran dari Soviet yang tiada henti dan terus menghujani mereka. Pihak Jerman telah menderita kerugian yang begitu besar dari operasi ini. Selain itu dalam pertempuran Prokhorovka Soviet juga menderita kerugian yang begitu besar. Mereka kehilangan antara 330-650 tank, sedangkan Jerman kehilangan Sebanyak 60-80 tank mereka dan ini merupakan pertempuran tank terbesar dalam sejarah. Meskipun terdapat perbedaan yang signifikan  untuk kerugiannya, tetapi Soviet tetap berhasil menekan ofensif dari tentara Nazi.



PENYEBAB SANG FUHRER MENARIK PASUKANNYA

Pasukan Britania
Pasukan Britania Mendarat di Sisilia 10 Juli 1943



Pertempuran Prokhorovka berakhir karena pendaratan pasukan Sekutu di Sisilia, Italia yang membuat Hitler terfokus pada perhatian lain sehingga menarik kembali pasukannya dalam Operasi Citadel. Pendaratan Sekutu di Sisilia pada 10 Juli 1943, membuat sang Furher memerintahkan Divisi Panzer yang ada di Kursk untuk mundur dan berfokus pada Sekutu Barat. Hitler yang sebelumnya telah menunda serangan akhirnya berdampak fatal bagi Jerman. Informasi yang dan sampai ke pihak USSR membuat mereka lebih siap untuk menghadang pasukan Nazi di Kursk. Keputusan yang diambil Hitler seakan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.

Di sebelah utara Kursk, Soviet melancark Operasi Kutuzov pada 12 Juli 1943. Operasi yang dipimpin oleh Jenderal V. Sokolovskiy, Jenderal M. Popov dan Jenderal P. Romanenko, yang akhirnya berhasil memukul mundur Bagian tengah garis pertahanan Jerman. Setelah itu, Operasi Rumyantsev yang dilancarka di Front Voronezh dan Front Steppe yang dipimpin oleh Jenderal Ivan Konev dan Jenderal N. Vatutin. Operasi ini berhasil memukul mundur Divisi Panzer ke-4 dan Army Detachement Kempf di bagian Selatan. Kemudian, Beelgorod berhasil dibebaskan pada 5 Agustus dan Kharkiv pada 23 Agustus.


AKHIR PERTEMPURAN

Pertempran Kursk menjadi contoh bahwa Wehrmacht tidak mampu membuat perubahan yang signifikan dalam invasinya di Front Timur. Selain itu, ini merupakan pertama kali bahwa taktik Blitzkrieg Jerman yang sebelumnya tak terkalahkan akhirnya bisa dipukul mundur dan tidak dapat berbuat banyak dalam operasi ini. Sebelumnya kita mengetahui bahwa Stalingrad merupakan titik balik Eropa, tetapi pertempuran Kursk-lah yang membuat Jerman yang sebelumnya bertempur untuk menginvasi daerah musuh, kini bertempur untuk mempertahankan daerahnya kembali.

Dari total kerugian, Jerman menderita korban 200.000 tentaranya yang gugur dan terluka, sedangkan kehilangan sekitar 200 pesawat tempur dan 500 tank mereka. Sedangkan, USSR menderita korban jiwa sebanya 182.000 tentara yankg gugur dan 424.000 lainnya terluka. Jenderal Zhukof kembali menjadi pahlawan perang bagi Uni Soviet dalam pertempuran ini, setelah kemenangannya di Stalingrad.  



SUMBER :











Comments

Popular posts from this blog

SURABAYA 10 NOVEMBER 1945, HARI PAHLAWAN NASIONAL