PENYEBAB KEKALAHAN JERMAN DI STALINGRAD, AWAL DARI JATUHNYA NAZI (23 Agustus 1942 - 2 Februari 1943)

Tentara Nazi


Battle of Stalingrad merupakan salah satu dari sekian banyak-nya pertempuran besar yang paling mematikan. Perang ini berkecamuk selama enam bulan lamanya. Perlu diingat, bahwa ini merupakan kekalahan pertama Nazi, dan sekaligus menjadi titik balik kedudukan Jerman bagi Uni Soviet di Eropa. Hitler percaya, bahwa akan sangat menguntungkan bagi Jerman, jika dapat menduduki kota Stalingrad dan merebut cadangan minyak yang berada di Baku. Hal ini disebabkan, karena militer Jerman kala itu mengalami kekurangan cadangan bahan bakar minyak bagi kendaraan tempur mereka. 

Setelah menuai begitu banyak kemenangan di awal invasinya  pada tahun 1939, Jerman telah mengeluarkan biaya yang sangat banyak. Keberhasilan operasi Barbarosa di tahun 1941, Jerman sudah memiliki seperempat bagian dari wilayah Soviet. Tetapi hal ini tentu memiliki konsekuensinya tersendiri. Jerman terbukti telah menghabiskan sebagian besar cadangan minyak yang dimilikinya. Tercatat, Jerman juga memiliki banyak tawanan perang Soviet. Tetapi hal tersebut belumlah cukup, karena Nazi belum mampu menguasai kota-kota penting Soviet seperti Moskow, Stalingrad, dan Leningrad. Hal inilah yang mendasari para petinggi Nazi harus menyusun ulang rencana secara matang demi kesuksesan serangan di tahun 1942.

Bagi Hitler, Stalingrad merupakan aset yang sangat berharga. Jika kota tersebut sampai jatuh ke tangan Nazi, maka Jerman pasti bisa melanjutkan perang, bahkan dengan pihak Amerika Serikat dan Sekutunya di barat sekalipun. Jika Sungai Volga yang merupakan jalur suplai strategis dari Sekutu  sampai direbut, maka Soviet akan terkunci dari suplai amunisi dan bala bantuan dari Sekutu Barat. Namun, Stalin sudah menyadari hal ini. Sebelum perang pecah, Stalin telah memindahkan semua persediaan pangan dan ternak dari kota Stalingrad, akan tetapi mewajibkan semua warga sipil yang berjumlah kurang lebih sebanyak 400.000 jiwa untuk tetap tinggal dan menetap. Salah satu hal yang mendasari Stalin untuk tetap mempertahankan Stalingrad ialah demi menjaga gengsinya dengan Hitler karena Kota tersebut satu-satunya kota menyandang namanya.

Jerman memulai serangan pada 28 juni 1942 dengan nama Operasi Case Blue (operation case blue). Serangan dimulai di bagian timur Ukraina dan dibagi menjadi dua grup. Pasukan grup A yang dikomandoi oleh Field Marshal Whilhem List, berkekuatan Tentara Angkatan Darat ke-17 dan Divisi Panzer Pertama, bergerak ke selatan dengan tugas mengamankan cadangan minyak yang berada di Baku, Kaukasus. Sedangkan pasukan grup B yang dikomandoi oleh Fieldd Marshal Feder Von Boch dengan kekuatan Tentara Angkatan Darat ke-6, Divisi Panzer ke-4, dua Divisi Rumania, serta dua Divisi Italia dan Hungaria akan bertugas mengambil alih sungai Volga dan kota Stalingrad.

Tentara Nazi
Tentara Nazi

Di pihak Soviet, dipimpin oleh Marshal  Andrey Yeryomenko yang diangkat sebagai komandan front timur selatan, dan bersama  dengan Komisaris Nikita Sergeievich Khrushchev. Selain itu, mereka juga dibantu oleh Divisi Tentara Merah ke-62 dibawah perintah komando Letnan Jendral Vasily Chuikov. Mereka ditugaskan untuk membela dan mempertahankan kota Stalingrad. Operasi Case Blue yang sebenarnya sudah direncanakan pada akhir Mei 1942 harus ditunda karena pertempuran di Kharkov dan Sevostopol. Akhirnya, Jerman baru bisa memulai serangan pada akhir bulan Juni. Serangan yang sebenarnya baru dimulai pada 23 Agustus 1942 dengan pengeboman besar-besaran yang dilakuka oleh Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman). Dalam serangan ini, Luftwaffe terbukti memenuhi target sehingga menimbulkan kerusakan yang besar bagi infrastruktur bangunan kota tetapi menyebabkan korban jiwa yang sangat banyak dari pihak Soviet, terutama para warga sipil. Dalam satu minggu saja, Jerman sudah mampu mendominasi kota Stalingrad baik dari udara maupun darat. Setelah pengeboman selesai, barulah dimulai pertempuran kota, yang dipimpin oleh Angkatan Darat Jerman dibawah komando Field Marshal Feder Von Boch.


PIHAK YANG BERHADAPAN

Dari Blok Poros, Nazi mempunyai sekitar 270.000 Pasukan, 500 Tank, 600 Pesawat Tempur dan 3.000 Artileri. Sedangkan Tentara Merah memiliki 190.000 Pasukan, 400 Tank, 300 Pesawat Tempur, dan 2.200 Artileri. Tetapi, Tentara Merah juga dibantu warga sipil kota Stalingrad yang berjumlah sekitar 400.000 jiwa. Stalin mengeluarkan perintah No.227 yang mengharuskan setiap tentara dan warga sipilnya untuk berjuang sampai mati, sehingga melibatkan tentara yang masih dibawah umur. Berdasarkan kisah dalam  film Enemy At the Gates, Tentara Merah yang menyebrangi sungai Volga terus dihujani tembakan oleh Luftwaffe. Bagi yang meloncat turun karena panik pun langsung ditembak mati. Tiba didarat, Tentara Merah dibagikan perbekalan senjata yang bisa dikatakan masih sangat terbatas. Dua tentara hanya boleh membawa satu senjata, siapa yang gugur lebih dahulu maka yang satunya akan melanjutkan pertempuran. Pasukan yang mundur dalam pertempuran akan langsung diberondong tembakan tanpa henti dari pihak Soviet sendiri. Sehingga hanya ada dua pilihan, antara peluru Soviet atau Jerman. Stalingrad kala itu seperti lautan api dan bagaikan neraka dunia.



Vasily Zaytsev
Vasily Zaytsev (USSR)


Belum lagi, jumlah penembak jitu yang dimilik Jerman lebih banyak daripada yang dimiliki oleh Soviet. Tetapi, Soviet memiliki sniper andalan mereka yang adalah pahlawan Stalingrad. Vassili Zaitsev, seorang anak gembala dari Urals, menjadi titik harapan bagi Tentara Merah. Tercatat bahwa Zaitsev telah membunuh sekitar 200 tentara Jerman, 10 diantaranya adalah penembak jitu. Zaitsev juga melatih lebih dari tiga lusin penembak jitu Soviet. Namanya begitu terkenal dalam setiap berita halaman depan Koran dan radio di seluruh Uni Soviet. Situasi seperti ini, tentunya dimanfaatkan oleh para politikus sebagai bahan propaganda dengan  menerbitkan korang tentang kisah keberaniannya yang telah membunuh puluhan perwira Jerman, dengan tujuan untuk membangkitkan semangat dan harapan para pejuangnya. Akhir oktober 1942, kota Stalingrad 90% sepenuhnya dikuasai oleh Nazi Jerman dan kepemimpinan Divisi Angkatan Darat ke-6 digantikan oleh Jendral Friedrich Paulus yang mengontrol hampir seluruh dataran Stalingrad. Tercatat bahwa, Luftwaffe telah melakukan 10.000 misi jam terbang sepanjang 16–25 September 1942. Sedangkan dari pihak Angkatan Udara Soviet sendiri telah melakukan misi sebanyak 11.000  jam terbang antara 17 Juli–19 November 1942. Situasi ini membuktikan bahwa Jerman memang diatas angin dengan berbagai kesuksesannya di awal pertempuran. Namun keadaan seketika berbalik ketika memasuki musim dingin.


KESALAHAN PENEMPATAN DIVISI SATELIT JERMAN

Georgy Zhukov
Georgy Zhukov (USSR)



Yang menjadi kelemahan utama Jerman di Stalingrad, ialah kesalahan penempatan Divisi Satelit pada bagian sayap kanan dan kiri untuk penjagaan. Sekutu Jerman yang adalah Italia, Austria dan Hungaria terbukti kurang memiliki pengalaman bertempur, motifasi, serta semangat. Persenjataan yang kurang canggih membuat bagian sayap dari pertahanan tentara Jerman sangatalah lemah. Panggilan dari bala bantuan yang sering diabaikan, penjagaan di stiap pos yang hanya diisi oleh 20-30 tentara dengan jarak yang berkisar antara 1-2 KM membuat tentara merah dengan mudahnya bisa menerobos pertahanan Divisi Satelit Jerman. Saat musim gugur tahun 1942, dari pihak Soviet, Jendral Geogry Zhukov dan Jendral Alexander Vasilevsky telah bersiap di pinggiran kota Stalingrad dengan kekuatan 800.000 prajurit untuk melakukan serangan balik. Operasi Uranus dimuali pada 19 November 1942 dengan dibagi menjadi tiga pasukan pasukan yang dipimpin oleh Jendral Nikolai Vatutin. Pengepungan-pun melalui bagian tengah, serta bagian sayap kiri dan kanan kota Stalingrad yang ditempati oleh sekutu Jerman yakni Italia, Austria dan Hungaria. Pencetus ide dari Operasi Uranus adalah Jendral Geogry Zhukov yang sekaligus menjadi pahlawan penyelamat Stalingrad.

Setelah empat hari pengepungan, pada tanggal 23 November 1942, akhirnya Tentara Merah berhasil memukul mundur Divisi Satelit, dan mengepung Divisi ke-6 Jerman yang berjumlah kurang lebih 265.000 tentara. Ditengah situasi yang penuh keputusasaan dan juga karena suhu yang sangat ekstrim, Pasukan Grup A juga memutuskan untuk mundur pada tanggal 19 Desember 1942. kelemahan lain bagi Tentara Nazi ialah harus bertempur dalam pertempuran kota yang mengorbankan keunggulan mereka seperti  Tank dan Pesawat. Tentara Nazi tidak memiliki pengalaman dalam pertempuran kota. Karena pada tahun-tahun sebelumnya, selalu menggunakan taktik Blitzkrieg yaitu serangan kilat dengan menggabungkan unsur gabungan yang sedikit lemah pada area perkotaan yang memiliki banyak gedung.


SUHU YANG TERLALU EKTRIM 

Suhu Eropa Timur saat musim sangatlah ekstrim. Dalam kondisi yang terkepung, tentunya membuat Divisi ke-6 Jerman tidak mempunyai harapan lagi. Situasi diperparah dengan kurangnya pasokan amunisi dan makanan, yang membuat Tentara Nazi harus mendapatkan makanan dari kuda transportasi mereka sendiri. Kedatangan bala bantuan ini belum membuahkan hasil apa-apa karena tidak mampu menembus barikade pertahanan Soviet. Tentara Nazi juga tidak memiliki pakaian musim dingin, dan mengharuskan mereka untuk tidur berdempetan ditengah dinginnya salju. Hal inilah yang membuat mereka mudah untuk terserang penyakit seperti malnutrisi dan penyakit menular kutu yang ditularkan oleh sesama prajurit lainnya. Kondisi seperti ini membuat mereka kehilangan semangat juang dan tidak mampu berbuat banyak.


GAYA KEPEMIMPINAN HITLER


Friedrich Paulus
Friedrich Paulus (NAZI)


Gaya kepemimpinan Hitler yang cenderung memaksa dan begitu ambisi,  tanpa melihat situasi yang dihadapi oleh pasuknnya sendiri, tentunya membuat kerugian yang begitu besar bagi Jerman. Ketika keadaan sudah berbalik, dimana Divisi ke-6 Jerman yang telah dikepung oleh Tentara Merah, akhirnya Jendral Paulus mengeluarkan kebijakan untuk menyerah kepada Soviet. Tetapi permintaan tersebut ditolak oleh Hitler. Baginya, Stalingrad sangatlah berharga untuk dilepas. Pasukan Grup Don yang terdiri dari 22 Divisi, dipimpin oleh Field Marshal Erich Von Manstein ditugaskan untuk membebaskan Divisi ke-6 yang telah dikepung. Manstein meyakinkan Hitler untuk tidak menarik mundur Divisi ke-6, dan bisa membebaskan mereka jika Luftwaffe mampu memberikan suplai makanan dan amunisi dari udara. Namun Panglima Luftwaffe, Herman Goring merasa bahwa hal ini sangatlah berisiko. Karena Luftwaffe tidak mampu memberikan suplai dalam jumlah yang besar terlebih bahan bakar bagi Divisi Panzer ke-4. Hal ini terbukti, dengan beberapa pesawat Luftwaffe yang jatuh terkena tembakan dari senjata anti pesawat milik Soviet, yang berada di sekitaran kota Stalingrad. Hitler mengambil langkah, dengan mempromosikan Jendral Friedrich Paulus menjadi Field Marshal (Jendral Besar), agar Paulus tetap bertahan. Karena dalam sejarah militer Jerman, belum ada Field Marshal yang mundur atau menyerah dari medan perang. Tetapi permintaan itu tidak digubris sama sekali oleh Paulus dan akhirnya memutuskan untuk menyerah kepada Soviet pada 30 Januari 1942, dan seluruh pasukannya baru menyerah pada 2 Februari 1943.

AKHIR PERTEMPURAN

Dengan menyerahnya Paulus, beserta Divisi Angkatan darat ke-6 dan Divisi Panzer ke-4, Jerman menandai berkahirnya pertempuran berdarah Stalingrad. Perlu untuk diketahui, bahwa ini merupakan kekalahan pertama Jerman di perang dunia ke-dua dan awal dari kejatuhan Nazi. Terdapat banyak sekali korban Jiwa yang gugur dari kedua belah pihak. Dari pihak Nazi serta sekutunya terdapat sekitar 800.000 pasukan yang gugur, sedangkan Tentara Merah kehilangan sekitar lebih dari 1.100.000 pasukannya. Jendral Geogry Zhukov adalah kunci strategi Operasi Uranus dan menjadi pahlawan serta kunci kemenangan bagi Uni Soviet di Stalingrad.


Sumber : 








Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. Mantap kaka tetap belajar sampai jadi professor

    ReplyDelete
  3. Mau tanya kakak, bukanya setelah kepemimpinan hitler membawa nazi setelah itu nazi masih ada di bewah kepemimpinan hydra?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trus Captain Amerika Menghancurkan merek

      Delete
  4. Bukamnya lord rangga yang memimoin pasukan nazi dari balik bayangan kakak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya hydra kakak coba nonton di captain america 1st avenger, itu dijelaskan semua kaka.
      Salam hormat nazi

      Delete
  5. Good job adek 😎

    ReplyDelete
  6. Mantap kaka renal bapa mama banga

    ReplyDelete
  7. Mantap kaks umach

    ReplyDelete
  8. Mantap adik reynald hebat πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    ReplyDelete
  9. Keren kk Renal, teruslah berkarya. Kami tunggu episode berikutnya.

    ReplyDelete
  10. Mantap kk raynald, Tingkatkan.. .πŸ‘πŸ‘

    ReplyDelete
  11. Mantap ade....nnt terus dikembangkan...

    ReplyDelete
  12. Apresiasi buat Rey Tuames atas tulisan ini....tercatat dalam sejarah dunia yg harus diketahui oleh tiap generasi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SURABAYA 10 NOVEMBER 1945, HARI PAHLAWAN NASIONAL

KEKALAHAN MACAN METAL NAZI, BATTLE OF KURSK (5 JULI - 25 AGUSTUS 1943), PERTEMPURAN TANK TERBESAR